Nasihat Ust. Rahmat Abdullah

Posted on
  • Kamis, 09 Juni 2011
  • by
  • Izzi_tea
  • in
  • Label: , , , ,
    • Ada dua hal yang harus kita ingat dengan baik, kebaikan orang lain kepada kita dan keburukan kita kepada orang lain. Dan ada dua hal juga yang harus segara dilupakan, kebaikan kita terhadap orang lain dan keburukan orang lain kepada kita. 

    •  Diantara sekian jenis kemiskinan yang paling memprihatinkan adalah kemiskinan azzam dan tekad, bukan kemiskinan harta. Kemiskinan azzam akan membawa pada kebangkrutan dari segi harta. Azzam dan kemauan  yang kuat kelak akan membuat kita berilmu dan kaya. Tidak mungkin seseorang bisa keluar dari kejahiliahan dan memperoleh derajat tinggi di sisi Allah tanpa tekad, kemauan, dan kerja keras.

    •  siapakah yang patut dibilang teroris? Apakah yang membela diri karena diserang atau yang menyerang karena ingin menghancurkan.

    •  Dakwah berkembang di tengah orang-orang yang memiliki militansi, semangat juang yang tidak pernah pudar, ajaran yang mereka bawa bertahan melebihi usia mereka. boleh jadi usia para mujahid pembawa misi dakwah tidaklah panjang. Tetapi, cita-cita, semangat dan ajaran yang mereka bawa tetap hidup sepeninggal mereka. apa artinya usia panjang namun tanpa isi sehingga kita kelak akan diingat oleh tiga baris kata yang dipahatkan di atas Nissan kita. Si fulan lahir tanggal sekian dan wafat tanggal sekian.

    •  kita harus bergerak. Kitalah yang membangkitkan kesadaran umat untuk kembali pada asholah dakwah ini. Siapakah orang yang akan membawanya bukanlah orang-orang yang berdiri di pinggir dakwah. Orang-orang yang hidup dalam dakwah ini, yang mempergunakan dakwah ini, yang mengharapkan semua orang dari dakwah ini. Tidak! Rasulullah SAW mengatakan, semangat memuda mulai dari mana? Dari kita. Kembalilah pada asholah dakwah. Bangkitkan semangat antum. Contohlah Rasulullah SAW, jadilah agen perubahan di dalam masyarakat. Kembalikan tiang-tiang dakwah ini. Antum berlarilah ke seluruh dunia untuk mengabarkan dakwah ini untuk membangkitkan dakwah ini.
    • Setelah berazzam, Allahlah yang mengurus semua itu. Allahlah yang mengurus hidayah itu. Tidak usah bersedih,

    • Orang-orang itu membuat tipu daya. Dan Allah membalas tipu daya itu. dan Allah sebaik-baik pembuat tipu daya.

    • Kader yang tulus dan bersemangat tinggi, pasti akan memiliki wawasan berfikir yang luas dan mulia. Manusia yang memiliki akal akan bisa mengerti akan berharganya cincin berlian. Tetapi, anjing yang ada di samping cincin berlian tidak pernah mengapresiasi cincin berlian itu. ia akan berlari mengejar tulang lalu akan mencari tempat untuk memuaskan kerakusannya.

    • Dakwah rasanya kendur, seolah ada sesuatu yang hilang…
    Kendur dan tidaknya dakwah ini kita lihat dari asal muasalnya kita ingin dalam dakwah ini. Dakwah ibarat kita sedang membuka lahan  yang baik. Kalau sudah dapat benih maka kita tanam. Tempat menanam juga harus yang baik. Tapi, terkadang setelah tumbuh ternyata ada belut yang merusak..
    • Ya pejuang dakwah yang dicintai Allah SWT!
    Allah menciptakan apa-apa yang ada di langit dan di bumi. Ini semuanya agar kita berfikir, menela’ah apa yang bisa kita ambil pelajarannya.
    • Berapa banyak orang menguasai ilmu serta dikenal sebagai ilmuan ulama atau da’I, namun kehilangan potensi hati nurani. Mereka yang hanya mengejar dunia yang memiskinkan rakyat dan menguras kekayaan bangsa untuk kepentingan sendiri adalah anjing yang terjebur di telaga bening karena kebodohannya menerkam bayangannya sendiri.

    • Kalau hanya berdakwah kita memang bisa. Tetapi, apakah kita bisa cinta dengan dakwah? Cinta itu butuh pengorbanan, waktu, tenaga dan harta. Allah telah menggirng kita kepada keimanan dan dakwah saja merupakan suatu kenikmatan besar.
    Pantaskah kita berharap imbalan yang lebih dari itu? apalagi berupa jabatan, kesenangan atau kemewahan.

    • Banyak orang tertawa sedang maut mengintainya. Banyak orang yang datang ke shaf shalat tapi ternyata cepat dpula ia pergi. Dingin tanpa penghayatan. Banyak orang yang sedikit beramal, tapi disebutnya banyak sekali.
    Merendahlah, engkau kan seperti bintang gumintang dipandang berkilau di atas riak air dan bintang pun jauh tinggi. Jangan seperti asap yang mengangkat dirinya tinggi di langit. Padahal dirinya rendah hina.

    Nasihat Sang Murabbi, KH. Rahmat Abdullah. Dikutip dari penggalan kalimat dalam film Sang Murabbi,mencari spirit yang hilang…

    0 komentar:

    Posting Komentar